Tanya:
Bismilah.
Afwan mohon di kitab mana ana bisa dapatkan dalil bab tentang Azan pada waktu hujan sangat lebat, yang ada tambahan lafaz : “SHALLU BUYUTIKUM” dan tata caranya?
ferry abdullah [xxxxx@ymail.com]
Jawab:
Ada beberapa hadis yang berkenaan dengan ini, di antaranya:
Hadis pertama:
عَنْ نَافِعٍ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ أَذَّنَ بِالصَّلاَةِ فِى لَيْلَةٍ ذَاتِ بَرْدٍ وَرِيحٍ فَقَالَ أَلاَ صَلُّوا فِى الرِّحَالِ. ثُمَّ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَأْمُرُ الْمُؤَذِّنَ إِذَا كَانَتْ لَيْلَةٌ بَارِدَةٌ ذَاتُ مَطَرٍ يَقُولُ « أَلاَ صَلُّوا فِى الرِّحَالِ ».
“Nafi’ berkata bahwa Ibnu Umar pernah mengumandangkan azan untuk shalat pada waktu malam yang dingin dan berangin. Kemudian beliau mengatakan ‘Alaa shollu fir rihaal’. Kemudian beliau mengatakan, ”Dulu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan muazzin untuk mengucapkan ucapan ini ketika keadaan malam itu dingin dan hujan.” (HR. Muslim)
Hadis kedua:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ قَالَ لِمُؤَذِّنِهِ فِى يَوْمٍ مَطِيرٍ إِذَا قُلْتَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ فَلاَ تَقُلْ حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ قُلْ صَلُّوا فِى بُيُوتِكُمْ – قَالَ – فَكَأَنَّ النَّاسَ اسْتَنْكَرُوا ذَاكَ فَقَالَ أَتَعْجَبُونَ مِنْ ذَا قَدْ فَعَلَ ذَا مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنِّى
Dari Ibnu Abbas, beliau berkata kepada muazzin pada saat hujan, ”Apabila engkau mengucapkan ’Asyhadu allaa Ilaaha illallaah, Asyhadu anna Muhammadar Rasulullaah’, maka janganlah engkau ucapkan ’Hayya ’alash shalaah’. Tetapi ucapkanlah ’Shalluu fii buyutikum’. Lalu perawi mengatakan,”Kelihatannya ada sebagian orang yang mengingkari perkataan Ibnu Abbas tersebut”. Lalu Ibnu Abbas mengatakan, ”Apakah kalian merasa heran dengan hal itu. Sungguh orang yang lebih baik dariku telah melakukan seperti ini.” (HR. Muslim)
Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas mengatakan, ”Orang yang lebih baik dariku telah melakukan hal ini, yaitu Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam.” (HR. Muslim no. 1638)
Berdasakan hadis Ibnu Umar dan Ibnu Abbas radhiallahu anhuma, ada beberapa lafazh yang muazzin bisa ucapkan ketika hujan atau pada malam yang sangat dingin, yaitu:
Pertama, ada beberapa lafazh adzan tambahan ketika hujan sebagai berikut (pilih salah satu)
Catatan:
Lafaz-lafaz ini bisa dibaca pada pertengahan azan, menggantikan lafazh: ‘hayya ‘alash shalah’, atau bisa juga dibaca setelah selesai azan.
Imam al-Nawawi rahimahullah berkata dalam Syarh Shahih Muslim, ”Dalam hadis Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu, terdapat keterangan bahwa beliau mengucapkan ’Alaa shallu fii rihalikum’ pada pertengahan azan. Sementara dalam hadis Ibnu Umar tersebut bahwa beliau mengucapkan lafadz ini setelah azan. Kedua cara ini boleh, sebagaimana perkataan Imam al-Syafii rahimahullah dalam kitab al- Umm pada Bab Azan, dan ini juga merupakan pendapat mayoritas sahabat kami (ulama-ulama Syafiiyyah, pen). Lafaz ini boleh diucapkan setelah azan atau di pertengahan azan, karena terdapat dalil yang membolehkan keduanya.
Akan tetapi, membacanya sesudah azan lebih baik, agar lafaz azan yang biasa diucapkan tetap terjaga. Sebagian ulama syafi’iyyah ada yang berpendapat bahwa lafaz ini tidak boleh diucapkan kecuali setelah azan. Pendapat ini lemah, karena bertentangan dengan hadis Ibnu Abbas yang jelas lagi tegas menunjukkan sebaliknya. Tidak ada pertentangan antara hadis Ibnu Abbas dan hadis Ibnu Umar, karena keduanya terjadi bukan pada waktu yang sama. Kesimpulannya, kedua cara ini benar.”
Baca artikel lain terkait shalat pada Kategori Fiqh Shalat.
Simak juga video terkait dengan Zikir-Zikir Setelah Mendengar Azan.