Rabu, 23 Okt 2024
Home
Search
Menu
Share
More
Arvan pada Tafsir al-Quran
30 Jul 2024 07:55 - 2 menit reading

Tafsir Surah al-Fatihah, ayat 6-7

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ (6)

“Bimbinglah kami ke jalan yang lurus.”
Tunjukilah kami jalan yang lurus, buat kami berjalan padanya, kuatkan kami dalam menjalaninya, dan tambahkan hidayah kepada kami. Kata “shirathal mustaqim” bermakna jalan yang terang lagi lurus, tidak ada belokan padanya. Ia bermakna agama Islam yang Allah utus Muhammad shallallahu alaihi wasallam dengannya.

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ (7)

“(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.”
Jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat hidayah kepada mereka, seperti para nabi, shiddiq (orang-orang yang jujur), pada syuhada, dan orang-orang saleh. Sungguh mereka adalah teman terbaik dalam menempuh jalan yang lurus tersebut. Bukan jalannya mereka yang Engkau murkai, yaitu mereka yang mengetahui kebenaran namun tidak mengikutinya, seperti kaum Yahudi. Bukan pula jalan mereka yang tersesat dari kebenaran. Yaitu mereka yang tidak mengetahui jalan yang benar karena kemalasan mereka dalam mencari kebenaran dan hidayah, seperti kaum Nasrani.

Beberapa pelajaran dari surah al-Fatihah:
Pertama: Allah Ta’ala membuka kitab-Nya dengan basmalah, sebagai pengajaran kepada para hamba-Nya agar mereka senantiasa memulai semua perbuatan dan ucapan mereka dengan basmalah, guna memperoleh bantuan dan taufiq dari Allah.
Kedua: Termasuk jalan hamba-hamba Allah yang saleh Ketika berdoa adalah senantiasa memulai doa dengan pujian dan sanjungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, baru setelahnya mulai meminta.
Ketiga: Peringatan keras kepada umat Islam agar jangan sampai mereka malas dalam mencari kebenaran, seperti kaum Nasrani yang sesat. Juga jangan sampai tidak mengamalkan kebenaran yang mereka ketahui, seperti kaum Yahudi yang Allah murkai.
Keempat: Surah ini menunjukkan bahwa seseorang bisa meraih kesempurnaan iman dengan mengikhlaskan ibadah hanya untuk Allah Ta’ala dan meminta bantuan hanya kepada-Nya semata.

Sumber: Al-Mukhtashar fii Tafsir al-Qur`an al-Karim
Simak video penjelasan Tafsir Surah al-Fatihah, dari sisi tauhid kepada Allah Ta’ala.